Jumat, 03 April 2009

Stres di Tempat Kerja

Apakah Stres itu ?
Stres dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Kondisi stres hampir bisa dialami oleh setiap orang, baik nyata maupun bersipat imajinasi, dan itu termanifestasi dari sebuah presepsi terhadap suatu objek tertentu yang membuat seseorang mengalami stres.

Dalam lingkungan kerja juga bisa terjadi stres dan stres di tempat kerja bukanlah hal yang baru. Dewasa ini stres kerja sudah menjadi bagian dan fenomena yang sering terjadi dan menjadi masalah penting didunia Oragnisasi. Alasan yang menyebabkan stres kerja sangat banyak, berkisar dari setumpuk permasalahan pribadi (individu), Organisasi, dan kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif.

Individu. Pertentangan antara urusan karir dan tanggungjawab dalam kontek keluarga kerap memicu seseorang menjadi stres, contoh kecil misalnya karena ketidakpastian dan kurang mapan secara ekonomi, ini sering menjadikan seseorang dihinggapi kebingungan yg mendalam. Kurangnya apresiasi dan pengakuan dari atasan serta konflik dengan atasan dan rekan kerja juga bisa memicu stres di tempat kerja.

Organisasi. Adanya karir yang melelahkan, tuntutan pekerjaan yang tidak rasional atau beban kerja yang diluar batas kemampuan serta hubungan majikan yang kurang baik sangat berpeluang terhadap munculnya stres di tempat kerja. Belum lagi ada kebijakan mutasi, labeling negatif dari atasan serta penambahan tanggungjawab (Downsizing) pekerjaan yang tidak diimbangai dg reward yg sesuai, ini akan memicu stres bagi karyawan.

Lingkungan. Stres karena faktor lingkungan bisa disebabkan oleh buruknya kondisi lingkungan kerja, kekerasan ditempat kerja, persaingan antar karyawan dan juga berkaitan dengan kondisi lingkungan laan seperti macet saat berangkat maupun pulang kerja.

Stres bukan hal yg mustahil untuk ditangani, untuk mengatasi stres kerja secara efektif, diperlukan sebuah strategi yang sesuai dengan pendekatan yang sesuai pula. Pendekatan yang bisa ditempuh adalah dengan pendekatan koping secara internal (diri sendiri) dan eksternal (luar). Pendekatan internal meliputi adanya sense terhadap sikap sabar, optimis, humor dan keyakinan diri yang kuat dalam menghadapi persoalan hidup. Sementara pendekatan eksternal salah satunya dengan adanya dukungan sosial.

Koping stres dibedakan dalam dua cara : Problem Focus-Coping dan Emotional Focus-Coping.
Problem Focus-Coping adalah penanganan stres langsung pada solusi penyelesaian masalah yang dihadapi. Misalnya ketika kita deadline dg tugas kantor, mungkin solusi supaya tidak terlambat bisa diselesaikan dg cara lembur, minta bantuan rekan kerja dll. Sedangkan Emotional Focus-Coping adalah pendekatan penyelesaian masalah dengan cara mnegelola emosi kita sehingga masalah yang ada bisa teralihkan. Misalnya ketika rekan kerja kurang suka dg diri kita atau si Boss ngomel-ngomel, mungkin sikap sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan cara menghibur diri, dicuekin saja, cari suasana lain yang menyenangkan sehingga suasana dan kondisi stres bisa teralihkan.

"Tidak ada satu pun maslah tanpa penyelesaian. Anda mencari masalah karena Anda memang memerlukan jawabannya" (Ricard Bach-illusions)

so..... be positif thinking.